drg. Ivan Drie MMR.Direktur RSUD Malang mengunjungi Pemasangan Alat Instalasii Pengolah Limbah di Puskesmas Poncokusumo

 


Malang .inspirasiglobal.net - Pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, pembangunan puskesmas beserta segala penunjangnya menjadikan salah satunya yang merupakan pusat kesehatan masyarakat elemen mendasar.

Untuk menghadapi tantangan mendasar tersebut, maka diperlukan serangkai kerangka kebijakan 

Prioritas yaitu berupa pembangunan berkelanjutan.


Kunjungan drg. Ivan Drie, MMRS selaku direktur RSUD Lawang, Kabupaten Malang, ke pemasangan alat instalasi pengolah limbah *Taman Mini Ipal Cemerlang* pada puskesmas Poncokusumo, Kamis (18/12/2025)


Sebelum menjabat Direktur RSUD Lawang, drg. Ivan Drie menjabat sebagai plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dimana pengadaan alat instalasi pengolah limbah pada puskesmas Poncokusumo merupakan programnya, yang kemudian dilanjutkan oleh drg. Wiyanto Wijoyo.

Hal ini sebagai bukti konkrit akan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan, khususnya di  Kabupaten Malang.


"Pembangunan berkelanjutan dari pimpinan ke pimpinan itu penting", kata drg. Ivan.

"Akan tetapi kunci yang paling utama Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang", tutur drg. Ivan.


"Proses pembangunan yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Artinya, kita bisa maju dan berkembang tanpa merusak bumi dan sumber daya alam yang ada, seperti melalui pengadaan pemasangan alat instalasi pengolah limbah atau Ipal pada puskesmas Poncokusumo inilah salah satunya", ujar Ivan.


"Dengan adanya alat Ipal ini sebagai penunjang Puskesmas Poncokusumo diharapkan semakin mampu meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, sekaligus menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dukungan kolaboratif dari berbagai pihak menjadi kunci terwujudnya fasilitas pengolah limbah modern ini, yang ke depan diproyeksikan menjadi model pengelolaan limbah bagi puskesmas lain di Kabupaten Malang", imbuhnya.


Ucapan drg. Ivan Drie selaras dengan Romi Harris Saputra selaku praktisi lingkungan hidup, yang juga sekaligus memotori terpasangnya alat Ipal tersebut yang didukung Akhmad Syahruddin dan Yuyun Kristiawan sebagai aplikator.


Menurut Romi Harris Saputra, pengadaan dan pemasangan alat instalasi pengolah limbah berteknologi Membran Bio Reaktor (MBR) produk fabrikasi PT. Cahaya Mas Cemerlang ini, bukan sekadar memenuhi prosedur administrasi atau persyaratan akreditasi. Lebih jauh, langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan ekologis dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberadaan IPAL bukan hanya menjadi penunjang sarana pelayanan kesehatan, melainkan bagian dari komitmen besar dalam menegakkan keadilan lintas generasi.


“Pengadaan alat instalasi pengolah limbah bukanlah sekadar pemasangan alat untuk menjalankan regulasi, bukan hanya demi lolosnya akreditasi, bukan pula semata-mata mendapatkan profit dan profesi. Yang paling utama adalah menjaga bumi dan air untuk kesejahteraan generasi saat ini dan generasi mendatang,” ujar Romi. (Bulan).

Post a Comment

أحدث أقدم