Wayang Gagrak Porongan Desa Pabean Di Hadiri Bupati Sidoarjo.



Sidoarjo - Pagelaran Wayang Kulit Gagrak Porongan kembali tampil untuk ke 6 kalinya. di Desa Pabean, Rabu  (10/9).

Setelah sebelumnya, tampil di Kecamatan Sukodono, Desa Suruh.

Pelestarian budaya lokal pedalangan  kali ini dilakukan di Desa  Pabean Kecamatan  Sedati Kabupaten Sidoarjo bertepatan dengan kegiatan Sedekah Bumi Desa Pabean.


Ki dalang Kuncoro  Surono yang didaulat tampil di gelaran Wayang Gagrak Porongan  Desa Pabean ini menampilkan lakon '"Begawan Tunggul Manik"



Dalang Ki Kuncoro Surono mengatakan  dalam lakon ini menuturkan tentang Lakon Begawan Tunggul Manik merupakan salah satu lakon dalam pertunjukan wayang kulit yang menceritakan tentang wahyu, yaitu anugerah atau petunjuk yang diterima oleh seorang tokoh wayang, 

Ada juga kebijakan  yang penuh kontroversi ada tokoh Semar, ada toko Pandawa Lima, "Lakon Begawan Tunggul Manik adalah lakon wayang kulit yang berkaitan dengan tokoh Semar yang ingin mengakhiri kekuasaan Kresna, didukung oleh Duryudana dan Kurawa untuk melawan Pandawa. " Tandas Ki Dalang Surono.


Penyerahan gunungan wayang dari H. Subandi  Bupati Sidoarjo beserta istri dr Sriatun kepada Ki Surono di lakukan sebagai simbolisasi pegelaran di mulai, dalam kesempatan tersebut hadir pula, Kadis Dikbud Tirto Adi, anggota DPRD Mohamad Rafi Wibisono Fraksi PKB, Camat Sedati Abu Dardak dan jajaran Pemdes Pabean.



Pada Kesempatan tersebut PJ Kades Pabean Dody Sulistiana, S.E dalam sambutannya mengatakan mengucapkan banyak terimakasih kepada, berbagai pihak atas terlaksananya giat Sedekah Bumi Desa Pabean dengan menampilkan pagelaran wayang Gagrak Porongan, yang diikuti oleh penampilan pelawak kondang Kirun, "Sebelumnya kami juga mengapresiasi atas prestasi masyarakat terhadap sampah maka kami berikan penghargaan juara bank sampah desa yang di menangkan oleh Bank Sampah RW 12, 14 dan 15." Ujar Dody Sulistiana Pj Kades Pabean.


Abu Dardak Camat Sedati  mengapresiasi giat pelestarian budaya lokal Gagrak Porongan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo di 12 titik di wilayah Sidoarjo, "Ketika ada giat ruwatan desa hampir semua menggunakan dalang lokal Sidoarjo" ujar Abu Dardak.


Sementara itu, Tirto Adi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung seluruh proses gelaran Wayang Gagrak Porongan 2025 ini.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini,” ujarnya.

Tirto Adi, dalam kesempatan tersebut bersiap menggali obyek pemajuan kebudayaan.


Disisi lain, Erni (21) salah satu penonton mengaku senang dengan gelaran wayang kulit ini. Perempuan berusia 27 tahun ini mengatakan, wayang kulit ini bisa menjadi cara  mengenalkan budaya bangsa kepada anak muda.  Ia juga berharap, acara semacam ini bisa lebih dikemas lebih menarik agar banyak anak muda yang tertarik  pada budaya lokal yang mulai pudar. ( Hdk/ MET)

Post a Comment

أحدث أقدم