Warga Desa Wage Guyup Rukun Menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit Gagrak Porongan

 

Foto. Bu Sukartini Kabit Kebudayaan foto sama Kepala Desa Dan Anggota DPRD

Sidoarjo -inspirasiglobal.net- Pagelaran wayang  kulit gagrak porongan berhasil menyedot perhatian warga Sidoarjo yang diadakan di berbagai  tempat di 12 titik lokasi selama 2024.

Kini giliran Desa Wage Kecamatan Taman, Sidoarjo dalam episode titik ke 10 yang berkesempatan dihibur gelaran Wayang Gagrak Porong dengan lakon  Wahyu Cakra Ningrat, yang di bawakan oleh oleh kepiawaian dalang Ki Didik Iswandi semalam suntuk.Jumat (30/8).


Antusias warga pun semakin membludak terlihat dari penuhnya kursi penonton hingga meluber ke area gang gagang Jambu RT 8/ RW 9 Desa Wage, pasalnya bertepatan dengan puncak acara peringatan HUT RI ke 79 Desa Wage.

dibuka dengan berbagai sajian aneka seni tari tarian, drama aksi pahlawan  kemerdekaan dari siswa dan siswi  sekolah, langgam campursari dan dagelan lawakan Cak Hunter dan Ning Retno yang mengundang tawa warga.

Pemdes Dan warga Guyup Rukun Menyaksikan Pegelaran Wayang Kulit

Dalam kata sambutannya Kades Wage Mashudan menyambut baik dan berterima kasih kepada Pemkab melalui Dikbud Sidoarjo atas perhatian pemerintah terhadap uri uri budaya  pengembangan asli Sidoarjo 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan pagelaran wayang kulit Gagrak Porongan di Desa Wage" tandas Mashudan.


Sementara Kabid Kebudayaan Kartini mengatakan Kegiatan ini merupakan uri uri budaya  wayang Gagak Pororokan ini adalah lokal wisdom keunggulan lokal yang ada di kabupaten sidoarjo, " Kita wajib untuk melestarikan secara bersama" ujar Kartini.


Sementara itu salah anggota DPRD  yang hadir dalam kesempatan tersebut Zakaria Dimas Pratama dari Nasdem juga memberikan pencerahan bahwa wayang ini kalau dalam filosofis bahasa indonesianya adalah bayangan berarti cermin, yakni  cermin pada diri kita, "Kalau kita ingin merefleksikan bagaimana kita mencermin kehidupan ini, kita menyimak, cerita "lakon" dalam pewayangan.

"Dalam kehidupan kita sehari-hari pewayangan bukan hanya sekedar pertunjukan dan penampilan tapi di sini ada kandungan nilai-nilai pendidikan moral kebudayaan yang perlu kita junjung tinggi secara bersama-sama maka ke depan termasuk kami mungkin di dprd kabupaten sidoarjo" tandas Zakaria.

Foto : Kepala Desa  Bersama Anggota DPRD Sidoarjo

Di sebutkan pula oleh Zakaria, insya allah DPRD Sidoarjo akan komitmen mendorong budaya-budaya yang ada di kabupaten sidoarjo, untuk di gali dan dilestarikan,"Kabupaten Sidoarjo ini dulunya adalah pusat peradaban pada masa kerajaan, Sehingga banyak yang harus di eksplorasi budaya baiknya untuk di lestarikan dan pentingnya kerja sama lintas sektoral baik dari pemerintah dari masyarakat dari komunitas dari pengusaha, maupun media" ujarnya.

Foto :Ketua RT. 8 RW. 9  Bersama warga


Sementara itu Ketua RT 8 RW.9 Budi mengatakan saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan acara pagelaran Wayang kulit di gelar di Desa Wage, untuk yang ke sepuluh kalinya dari rangkaian dua belas titik di  Sidoarjo Dengan digelarnya wayang kulit Gagrak Porongan Dengan lako Wahyu Cakraningrat, semoga warga mendapatkan keberkahan dari  Wahyunya dari Allah SWT, yakni warga Desa Wage beri kesehatan, ketentraman dan Kesejahteraan" tutur Budi.


Uniknya, warga yang hadir tak terbatas usia. Anggapan bahwa wayang hanya disukai kalangan tertentu, tak terbukti di Desa Wage  Disana, penonton segala usia duduk bersama menikmati jalannya acara hingga selesai. Salah satunya Anisa Dewi gadis usia 14 tahun yang mengaku sangat suka wayang.


Ia yang datang bersama 3 temannya itu mengungkapkan antusiasnya pada pagelaran wayang. Menurutnya pertunjukan wayang layak dinanti karena menghibur. “Suka wayang karena dagelannya lucu. Ini nonton sampe selesai. Saya juga suka sindennya,” ujarnya.


Sekadar informasi, Desa Wage merupakan satu dari 12 tempat yang dipilih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo untuk diadakan pertunjukan wayang gagrak porongan, dengan tujuan melestarikan budaya asli Sidoarjo.


Adapun jadwal pegelaran wayang gagrak porongan berikutnya 

6 September. Dalang Ki Joko Supriyanto, di Desa Waru, Kecamatan Waru

Sebagai gerbong terakhir nanti pagelaran wayangan khas Sidoarjo ini pada  8. November. Dalang Ki Johan Suilo, di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong (Met/Dul)

Post a Comment

أحدث أقدم