Sidoarjo - inspirasiglobal.net - Ratusan para bunda penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menghadiri Rapat koordinasi (rakor) penguatan kelembagaan Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, dipendopo Delta Wibawa, Kamis (4/12).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Hj. Sriatun Subandi sebagai Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, yang juga berperan sebagai penggerak utama dalam pembinaan layanan PAUD di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Ia mengatakan bahwa hal ini sebagai agenda rutin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD setempat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan anak usia dini.
"Kegiatan ini berfokus pada penguatan peran Bunda PAUD (mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa) sebagai penggerak utama dalam pembinaan PAUD Holistik Integratif (HI)" Ujar Hj. Sriatun Subandi diselah giat tersebut.
Di sebutkan pula peningkatan kolaborasi antara dinas pendidikan, organisasi mitra, serta menjadi poin utama dalam memperkuat sinergi demi terciptanya layanan PAUD yang holistik dan integratif.
"Fokus utama dalam layanan PAUD menekankan pentingnya pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini melalui peran aktif keluarga. Bunda PAUD diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam mengoptimalkan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan guru PAUD." Tambahnya.
Rakor yang berlangsung hangat itu menguatkan tiga pilar utama: peran dan fungsi Bunda PAUD, peningkatan kapasitas SDM, serta penguatan jejaring lintas sektor.
Regulasi PAUD Holistik Integratif (HI), merujuk pada Perpres No. 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, yang menegaskan pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, dan kesejahteraan secara terpadu.
Selain itu, masih menurut istri bupati ini, berbagai tantangan yang dihadapi seperti keterbatasan akses layanan, masalah kualitas guru, dan isu inklusivitas turut dibahas secara bersama-sama untuk menemukan solusi terbaik. "Semua upaya ini diarahkan untuk mewujudkan layanan PAUD yang merata dan bermutu, sehingga dapat menjadi pondasi kokoh dalam membentuk generasi emas masa depan." Timpalnya lagi.
Dalam kegiatan yang berlangsung gayeng tersebut juga di hadiri oleh Dr. Dwi Astutik, SAg. MSi. yang didapuk sebagai nara sumber utama dengan tema untuk meningkatkan pemahaman dan pemahaman kelompok kerja bunda PAUD, dari tingkat kabupaten hingga kebawah tingkat desa.
Lebih jauh menurut Dwi Astutik ada sembilan faktor kecerdasan yang harus ditanamkan sejak dini, mulai kecerdasan spiritual, sosial, gerak tubuh, interpersonal, intrapersonal, hingga kognitif.
“Saya mendorong semua pendidik untuk menanamkan karakter tolong-menolong dan kemandirian sejak usia tiga tahun karena itu fondasi akhlak dan daya saing anak di masa depan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa PAUD HI bukan hanya rutinitas pembelajaran, tetapi sistem yang memerlukan kolaborasi kuat antara Bunda PAUD, tenaga pendidik, HIMPAUDI, IGTKI, dan dinas terkait. ( Verga/ MET)

Posting Komentar