Sidoarjo - inspirasiglobal.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 94 miliar untuk rehabilitasi 112 bangunansid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama milik pemerintah di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Hal ini termasuk rehab berat SDN Tebel, Kecamatan Gedangan bersamaan dengan Rehabilitasi 79 SDN yang nasibnya sama untuk dilakukan perbaikan.
Kepala Dispendikbud Sidoarjo, Tirto Adi mengatakan rehabilitasi SDN Tebel Kecamatan Gedangani ini sebagai upaya memperbaiki kerusakan gedung sekolah yang sudah tidak layak, dengan nilai kontrak, Rp 800 juta lebih. Kamis (4/9).
Menurut Tirto, rehab rusak berat SDN Tebel ini bagian dari fokus empat rehab berat SDN lainnya di Sidoarjo diantaranya adalah SDN Suko Sukodono, SDN Kletek Taman, SDN Klantingsari 2 Tarik dan SDN Tebel Gedangan.
Semuanya tercatat mengalami kerusakan parah di sejumlah ruang kelas.
Karena itu, perlu adanya penanganan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih nyaman.
"Anggaran untuk empat proyek rehab tersebut tercatat lebih dari Rp 5 miliar. Nilai itu berdasarkan data HPS masing-masing paket yang tercantum di LPSE Kabupaten Sidoarjo." Tandas Tirto.
"Rehab gedung sekolah difokuskan pada sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan parah. Dari total 79 sekolah, tiga di antaranya tercantum dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan menjadi prioritas utama pembangunan, sebagai bentuk komitmen Pemkab dalam mendukung sektor pendidikan." Ujarnya.
Selain jenjang SD, pemerintah daerah juga menganggarkan dana sebesar Rp 40 miliar untuk memperbaiki 33 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang juga mengalami kerusakan.
“Proses rehabilitasi akan dilakukan secara serentak di beberapa sekolah guna mengejar target penyelesaian sesuai waktu yang telah ditentukan. Prioritas kami adalah sekolah yang mengalami kerusakan berat dan sangat membutuhkan perbaikan,” kata Tirto Adi.
Diharapkan renovasi ini mampu meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam kegiatan belajar mengajar. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus melakukan pemetaan kerusakan secara berkala guna mencegah kerusakan yang lebih parah di kemudian hari.
Senada hal tersebut Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih menegaskan bahwa DPRD Sidoarjo yang tugas fungsi sebagai pengawasan juga penganggaran, pihaknya meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Sidoarjo agar seluruh bangunan sekolah dievaluasi dan di perbaiki Agar tidak ada lagi kejadian atap ambrol seperti seperti yang ada di SDN Sidodadi Kecamatan Candi.
Ketua DPC PKB Sidoarjo ini juga mendesak agar Dinas Pendidikan (Disdik) Sidoarjo segera mengevaluasi dan memberikan perhatian kepada sekolah yang rusak agar dilakukan perbaikan di Tahun 2025 ini.
Untuk mendukung perbaikan sekolah rusak, pihak DPRD Sidoarjo juga bisa membantu melalui dana Pokir (Pokok pikiran).
Fraksi-fraksi DPRD Sidoarjo sudah setuju dalam penyaluran pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan tahun 2025. Pokir anggota DPRD Sidoarjo difokuskan pada perbaikan infrastruktur pendidikan Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sedangkan Choirul Hidayat, SH, Ketua Komisi DPRD Kabupaten Sidoarjo mengatakan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi segenap bangsa Indonesia.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat selama proses pembangunan ataupun rehab gedung-gedung sekolah yang ada di Kabupaten Sidoarjo pada tahun anggaran 2025 ini.
“Salah satu dibentuknya Negara (Indonesia, red) ini, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, sesuai dengan fungsi kami sebagai anggota dewan, kami akan melakukan pengawasan selama proses pembangunan gedung-gedung tersebut. Agar kualitasnya baik, tahan lama serta anak-anak bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” katanya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk rehab gedung SDN dan SMPN rusak.
“Namun kebutuhan-kebutuhan yang lainnya juga harus di cover oleh ( Met).
Posting Komentar